Tak peduli ku menangis pilu, tak peduli ku meratap sendu
Ketika tangan telah berpaut takdir tak berambigu
Kenyataan berteriak mengiris kalbu
Tepat di samping telingaku, tepat di depan mataku
Menyiksa nurani tanpa ragu-ragu
Jiwa yang tak lagi menjadi satu dengan raga yang telah terbujur
kaku
Menyongsong kehidupan baru, disana, dia... tanpa aku...
Tuhan, aku hanya ingin menitip pesan rindu
Kepada dia, yang aku cinta dalam hidupku
Ku tahu kan ada waktu untuk kami bertemu dan bersatu seperti dulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar